DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................................................i
Lembar Pengesahan ………………………………………………………………………….......ii
Abstrak ……………………………………………..……………………………………….......iii
Kata pengantar …………………………………………………...……………………...............iv
Daftar isi ………………………………………………………………....……………………....vi
BAB I .PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………...…………………………..…....................1
Identifikasi Masalah………………………………………………………………...…..2
Pembatasan Masalah ……………………………………………………...……………2
Rumusan Masalah ………………………………………………………..……...……..2
Tujuan Pembahasan …………………………………………………….…....………3
Manfaat Penulisan ..........................................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………………...……….4
BAB III PEMBAHASAN
Investasi bakso tikus
Hal-hal yang melatar belakangi penciptaan kapal selam ………………………...…….7
Standar kualitas kapal selam…………………………………………………...……….7
Sesuatu yang harus ada dalam kapal selam …………………………………...……….9
Alat komunikasi dan deteksi kapal selam ……………………………………...……..11
Jenis senjata yang cocok untuk kapal selam …………………………………...……..12
Cara perawatan kapal selam …………………………………………………...……...13
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………………………………...…....15
Saran …………………………………………….……………………….…...………15
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT PENULIS
INVESTASI BAKSO TIKUS
MENURUT HUKUM BISNIS
Bab I
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Dalam penulisan makalah ini dilatarbelakangi masalah yang terjadi di negara indonesia yang kian menggemparkan sejak tahun 2006 lalu, yaitu terjadinya perdagangan bakso yang bahan bakunya di campur dengan tikus. Berdasarkan ilustrasi kasus pula dalam perdgangan bakso tikus para pedagang terutama pemasok mampu meraup untung yang sangat banyak sekali. Bahkan bisa 700 juta perhari. Maka sangatlah penting bagi kami untuk mengangkat kasus ini untuk menjadi sebuah bahan renungan bersama dan bahan pembelajaran dalam dunia bisnis yang berhubungan selalu dengan masyarakat yang memiliki etika dan kode etik dalam berbisnis.
Memang kita menyadari saat ini kita menghadapi sutau dilema yang luar biasa, yaitu sulitnya lapangan kerja dan persaingan bisnis yang semakin kejam. Mengingat hal itu, untuk menyaingi pesaing-pesaingnya yang semakin ketat maka suatu usaha harus diakali supaya biaya produksinya lebih murah dan dengan tujuan agar konsumen mampu menjangkau hasil produk yang dijual, dalam hal ini bakso. Bakso yang terbuat dari bahan baku daging sapi harganya lebih mahal bahkan paling mahal diantara daging-daging yang ada. Sehingga orang yang punya akal bisnis dan tidak memperdulikan etika masyarakat maka ia akan menghalalkan segala cara. Seperti yang terjadi dalam kasus yang akan kita bahas berikut ini.
I. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dalam hal ini kami akan mengidentifikasi kasus ”Investasi Bakso Tikus” dari segi bisnis. Kami akan membahas segala pro dan kontranya terhadap bisnis bakso tikus ini. Kami dalam hal ini membahas kasus yang terjadi di Indonesia yang terjadi sejak tahun 2006 lalu. Kami akan menjelaskan untung ruginya cara tersebut dipandang dari segi bisnis. Maka dari itu kami dalam kasus ini akan memberi judul ” Investasi Bakso Tikus Dipandang Dari Segi Bisnis”
II. Pembatasan Masalah
Dalam hal ini kami akan membatasi permasalahan Bakso Tikus dari segi Bisnis saja, sedang diluar hal tersebut maka masih harus di gali lagi oleh pihak-pihak tertentu yang berkepentingan. Dalam kasus ini kami hanya akan membatasi pada penjualan bakso tikus yang ada di Jawa Barat yang diberikan kepada kami dengan kami mengambil beberapa referensi yang dapat mendukung tulisan kami.
III. Rumusan Masalah
Dalam hal ini kami akan merumuskan beberapa poin yang berkaitan dengan ”Investasi Bakso Tikus Menurut Hukum Bisnis”
Ø Kapan bisnis bakso tikus dimulai?
Ø Apa yang melatar belakangi penjualan bakso tikus?
Ø Apa saja yang menjadi pendukung inverstasi bakso tikus?
Ø Apa saja yang harus dilakukan dalam berinvestasi,khususnya bakso tikus?
Ø Apa yang menghambat penjualan bakso tikus?
Ø Siapa saja yang menjadi obyek sasaran penjualan bakso tikus?
Ø Bagaimana kaitannya dengan hukum yang ada selain hukum bisnis.
IV. Tujuan Pembahasan
ü Mendiskripsikan awal mula bakso tikus
ü Mendiskripsikan hal-hal yang melatar belakangi penjualan bakso tikus
ü Mendiskripsikan hal-hal yang menjadi pendukung investasi bakso tikus
ü Mendiskripsikan sesuatu yang harus diperhatikan dalam berinvestasi khususnya bakso tikus
ü Mendiskripsikan hal-hal yang menghambat investasi bakso tikus
ü Mendiskripsikan orang-orang yang menjadi obyek sasaran penjualan bakso tikus
ü Mendiskripsikan kaitannya hukum investasi bakso tikus dengan hukum lainnya.
V. Manfaat Penulisan
Manfaa tpembahasan Investasi bakso tikus ini adalah untuk memberikan gambaran dan pandangan kepada para pedagang agar lebihh memperhatikan keadaan suatu daerah mana yang pantas untuk usaha tersebut. Mengingat usaha tersebut banyak bertentangan dengan etika diluar bisnis.
BAB II
I. Kapan bisnis bakso tikus dimulai?
Bisnis bakso tikus dimulai sudah lama sekali, namun baru diketahui oleh khalayak ramai setelah ada pemberitaan yang dilakukan oleh Tran TV pada tanggal 11 januari 2006 yang lalu. Hal ini diungkapkan oleh para pedangang bakso karena menyesalkan atas ditayangkannya berita ini. Dimana dari pemberitaan tersebut membuat sebagian orang pecinta bakso menjadi tidak mau beli lagi bakso karena ada daging tikusnya yang menurut mereka haram untuk dimakan. Sehingga omset penjualan mereka berkurang, bahkan sangat banyak sekali berkurangnya.
II. Apa yang melatar belakangi penjualan bakso tikus?
Dalam dunia usaha ada pepatah yang mengatakan ” Bisnis Itu Kotor” dan ”Bisnis Itu Kejam” dan segainya. Hal inilah yang menyebabkan sebagian orang merasakan beban yang sangat berat dalam berbisnis. Sehingga segala cara dilakukan. Dalam bisnis bakso, ada banyak sekali pedagang bakso yang ada. Dari sekian pedagang bakso yang ada dalam pembuatan baksonya selalu menggunakan daging sapi, serta rasa bakso yang sama. Sehingga membuat konsumen kurang merasa menikmati makan bakso. Disisi lain harga daging sapi yang terlalu tinggi yang menyebabkan keuntungan yang diraih sedikit sehingga sulit untuk mengembangkan usaha. Bahkan kemungkinan besar akan gulung tikar. Maka penjual bakso yang tidak memikirkan keadaan konsumen dan berusaha mengurangi biaya produksi serta telah melakukan percobaan dengan membuat bakso dari daging tikus dan rasanya lebih enak. Maka dengan ditemukannya hal tersebut mereka meninggalkan bakso daging sapi dan menggunakan bakso daging tikus tanpa memberikan nama ”Bakso Daging Tikus” pada baksonya. Karena enaknya rasa bakso tersebut membuat orang lebih banyak membeli bakso tersebut sehingga dalam kurun waktu yang tidak panjang keuntungan mereka melimpah ruah. Bahkan mencapai Rp.700 juta perharinya. Sungguh luar biasa menguntungkannya.
III. Apa saja yang menjadi pendukung inverstasi bakso tikus?
Faktor-faktor yang mendukung penjualan bakso tikus yang semakin lama semakin menguntungkan yaitu ada beberapa faktor.
1. Rasa daging yang enak dari pada daging sapi
Faktor inilah yang awalnya memicu para visioner daging tikus atau penggagas ide penjualan daging tikus pada bakso yang dibuatnya. Dengan tidak melihat label makanan dan hanya mencari aman dari kebangkrutan usaha bakso, maka dengan uji cobanya dan menilai rasanya daging tikus dan sapi yang hampir tidak jauh beda bahkan lebih gurih yang membuat konsumen merasa lebih suka makan bakso. Dengan melihat peluang tersebut maka idepun dituangkan dalam pembuatan produk bakso dan secara diam-diam memasukkan daging tikusnya dengan tetap mencampur dging sapi pada bakso yang dibuatnya. Sehingga rasa bakso lebih enak dan membuat konsumen serasa ingin kembali.
2. Biaya produksi lebih murah
Karena tikus untuk saat ini banyak yang berkeliaran di sawah-sawah ataupun dirumah warga dan dengan melihat potensi yang ada maka pedagang lebih mudah mendapatkan bahan baku dan lebih murah biayanya. Mengingat saat ini daging sapi perkilo gramnya bisa Rp. 50.000,- maka daging tikus bisa Rp. 20.000,- perkilogramnya. Sehingga bisa merubah nilai jual lebih murah dengan kualitas lebih baik atau setidaknya sama dengan rasa daging sapi. Dengan selisih yang cukup signifikan tersebut lebih mempercepat proses penjualan dan perolehan keuntungan. Sebelum Indonesia merdeka daging sapi adalah terfaforit, namun setelah daging tikus muncul maka daging sapi oleh sebagian pedagang bakso yang menginginkan keuntungan lebih dikurangi. Sehingga keuntungan yang mereka raih lebih banyak dari biasanya.
3. Bahan baku mudah
Perlu kita ketahui bahwa indonesia dijuluki negara lumbung padi pada beberapa tahun yang lalu. Hal ini pula yang menyebabkan tikus-tikus memakan tanaman petani khususnya padi, sehingga tikus berkembang dengan pesat. Maka petanipun menggunakan ular sebagai penetralisirnya. Karena populasi tikus yang masih tetap tinggi mungkin petani yang kreatif mengubahnya menjadi santapan hidangannya karena merasa jengkel. Namun, setelah memakan dan merasakan enaknya akhirnya berita tersebar dan banyak orang-orang yang juga menikmati daging tikus secara terang-terangan namun tidak dalam bentuk bakso.
Sedang pada puncaknya yaitu pada saat harga daging melonjak tinggilah yang menyebabkan pedagang bakso mengalihkan bahan bakunya daging tikus untuk mengurani biaya produksi. Serta dengan menimbang bahan ini rasanya tidak jauh beda dengan daing sapi. Bahkan lebih enak rasanya. Maka demi memperlancar usaha dan juga menghidupi keluarga dan tanpa memikir efek samping bagi konsumen. Maka usaha ini dijalankan dengan sembunyi-sembunyi mengenai daging yang digunakan sampai ada pemberitaan di TV yang akhirnya menghebohkan pedagang bakso yang lain yang tidak menggunakan daging tikus yang terkena imbasnya yakni baksonya tidak laku karena konsumen takut makan bakso yang terbuat dari daging tikus. Para konsumen lari meninggalkan makanan favoritnya dan memilih makanan yang lain yang lebih hala.
4. Banyak penduduk yang non Muslim
Daging tikus di India maupun di cina sudah menjadi makanan yang biasa. Karena penduduk negara tersebut mayoritas non muslim. Namun, beda halnya dengan yang ada di Indonesia yang notabene jumlah penduduknya 90% adalah muslim dan penikmat makanan tradisional yang salah satunya bakso. Karena alasan bisnis maka pengusaha bakso yang mungkin non muslim dengan daya pikir hanya mencari keuntungan dan pangsa yang dibidik adalah penikmat bakso. Maka dengan kejeliannya mereka merahasiakan daging yang digunakan sebagai bahan baku selain daging sapi. Sampai adanya pemberitaan dari Trans TV. Awal mulanya penikmat baso enjoy saja menikmati bakso yang mereka beli. Karena tidak mengetahui secara detail bahan bakso yang digunakan.memang awal mula pasar yang dibidik bukan orang muslim, namun penikmat bakso orang muslim. Maka setelah mengetahui hal tersebut keganjilan terjadi dan pembeli potensial akan beralih. Tapi dasarnya penjualan bakso tikus ini adalah persaingan bisnis dan masyarakat Indonesia yang suka menikmati hal-hal baru sebelum tahu jenis bahan yang digunakan.
IV. Apa saja yang harus dilakukan dalam berinvestasi,khususnya bakso tikus?
Bagi para pebisnis haruslah sangat jeli dalam melihat prospek yang ada dalam bisnis. Selain itu mencari celah-celah atau peluang bisnis sangat membantu mereka dalam menjalankan bisnis. Di sini kami akan menguraikan bagaimana cara melakukan investasi dalam bisnis khususnya investasi bakso tikus. Adapun cara yang kami tawarkan adalah
a. Lakukan survei terlebih dahulu
Survei sangat penting dilakukan oleh para pebisnis, baik bisnis kecil maupun bisnis dengan skala besar. Mengapa demikian, karena dengan survei kita akan mengetahui keinginan konsumen dan lebih mudah memilih barang yang cocok untuk ditawarkan kepada konsumen. Dengan survei pula kita akan mengetahui berapa besar jumlah pesaing jika menggunakan usaha yang sama dengan mereka. Di sini kita melihat bahwa usaha bakso sudah banyak sekali yang melakukan. Namun semuanya menggunakan daging yang sama sehingga lidah konsumen sudah peka dengan jenis bahan yang sama dan mempunyai keinginan untuk menikmati makanan yang sama dengan rasa yang beda. Maka pangsa inilah yang digunakan investor untuk menginvestasikan dananya di usaha bakso tikus yang nota bene penikmatnya adalah orang-orang diluar islam, tapi tak sedikit orang islam juga menikmatinya.
b. Cari orang-orang yang punya etos kerja tinggi
Orang pintar belum tentu pandai dalam mengelola usaha yang khususnya usaha waralaba atau usaha yang lain.namun, orang yang punya etos kerja tinggilah yang mampu mengambil semua peluang yang ada dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Karena itu orang yang ulet dalam bisnislah yang akan memenangkan pertarungan bisnis. Untuk anda yang mau berinvestasi maka belajarlah terlebih dahulu dalam berbisnis. Pelajari jenis bisnis yang ditawarkan sebelum menyerahkan modal untuk investasi tersebut.
c. Buat ijin usaha terlebih dahulu
Para pengusaha sangatlah harus profesional dalam berbisnis, apapun bisnisnya. Untuk melegalkan bisnis tersebut maka harus memiliki surat ijin usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah. Unuk investasi bakso tikus bisa saja dengan menggunakan ijin usaha karena dengan adanya ijin usaha pemerintah akan mengarahkan siapa saja yang bisa dibidik untuk konsumen bakso dengan daging tersebut, bagaimana dampaknya terhadap kesehatan, dan bagaimana bagi pedagang yang menjual barang sejenis dengan bahan dasar yang sedikit berbeda tersebut. Kalau konsumen yang dibidik non muslim dan juga tikus tidak membahayakan, maka konsumen yang non muslim khususnya warga asinglah yang menjadi sasarannya. Kalaupun ada orang muslim yang makan sebaiknya diberitahukan dulu sebelum mereka makan. Jadi dengan ijin usaha para pejual akan menjual barang dagangan seperti yang ada di ijin usaha yakni ” Bakso Daging Tikus” . siap mau beli silahkan masuk dan pesan tapi untuk masalah agama atau moral urusan masing-masing karena sudah adapemberitahuan sebelumnya.
d. Buat brand image dimata calon pembeli
Brand Image untuk Bakso tikus belum bisa diterima oleh masyarakat , muslim khusunya. Namun, dengan adanya ijin usaha dan dengan dilakukan penelitian tentang daging tikus yang tidak berbahaya dimakan. Maka akan membuka image konsumen kembali untuk menikmati daging tikus dalam bentuk bakso. Salah satu brand image yang diberikan adalah ” dengan memakan daging Tikus yang dulunya rambut berwarna coklat berubah menjadi hitam” , ” daging tikus selain lezat juga kaya protein ”, dengan memakan daging tikus atau menjualnya akan memperbaiki ekonomi”. Inilah image yang harus diberikan kepada konsumennya, khususnya yang non muslim. Baru usahanya bisa berjalan dan keuntungan berjuta-juta akan bisa diraih dalam waktu cepat.
V. Faktor penghambat penjualan bakso tikus
Dalam usaha yang dilakukan oleh pengusaha bakso umumnya tidak ada hambatan atau faktor penghalang kecuali bahan-bahan bumbu yang nengandung bahan pengawet ataupun lainnya yang membahayakan. Namun, dalam penjualan bakso tikus ada beberapa faktor penghambat antara lain
a. Masyarakat Indonesia mayoritas muslim
Karena Negara Indonesia adalah negara hukum dan menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaannya itu. Inilah prinsip dasar yang membatasi seseorang dalam melakukan sebuah usaha. Karena menurut islam daging tikus itu haram maka umatnya tidak boleh makan daging tikus juga tidak boleh berdagang daging tikus khususnya bakso.
b. Para pedagang yang lain merasa dirugikan
Karena kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa penjual bakso yang ada memakai bahan baku daging tikus.Seperti peribahasa”NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA”yang artinya:Karena suatu kesalahan yang dilakukan seorang,tetapi akibatnya dirasakan semua penjual bakso.
c. Sulitnya menangkap tikus yang ada
Karena keterbatasan alat yang digunakan oleh para pedagang bakso tikus sehingga mengakibatkan sulitnya mendapatkan bahan baku tikus.Kebanyakan alat yang digunakan secara manual,sehingga itu semua berdampak pada harga bakso tikus yang dijualnya.
d. Ijin usaha yang dipersulit
Karena bakso tikus tersebut belum pernah(langka) untuk dijadikan makanan dan dilihat dari segi agama masih banyak pertentangan,sehingga membuat pemerintah tidak bisa memberikan ijin pendirian usaha.
VI. Obyek sasaran penjualan bakso tikus
Dalam pendirian usaha tersebut obyek sasaran penjualan bakso tikus masih relatif sulit.Kebanyakan usaha itu didirikan di daerah perkotaan yang pemukimannya mayoritas non-muslim.Sehingga faktor penjualannya masih sulit dipasarkan untuk semua kalangan.
VII. Kaitannya dengan bidang yang ada selain bisnis
Penjualan bakso tikus selain di liat dari segi bisnis juga dapat di liat dari segi agama, kesehatan, adat dan badan POM. Sebab semua itu saling berkaitan dan tidak dapat di pisahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar