Rabu 20 Juli 2011

Usai berbelanja dan hanya
melihat-lihat di sekitar sana tanpa melihat proses produksi dan lain
sebagainya. Kamipun berfoto bareng di depan monument penandatanganan perusahaan
oleh presiden RI mulai pak Suharto hingga bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah itu kita melanjutkan perjalanan yang cukup lama menuju ke hotel Andika
Putera jogja.dalam perjalanan kami makan siang dengan menu ayam dari makanan
padang sambil melihat profil dari perusahaan Sritek yang diberikan kepada kita.
Dan kami sampai disini hotel setelah menempuh perjalanan panjang dan sempat
juga terlalu jauh jalannya dan juga macet. Usai sampai di hotel kami
mendapatkan kunci masing-masing dan menuju ke kamar masing-masing sesuai
pembagian. Aku menuju kamar dan kemudian melaksanakan shalat duhur dan ashar
karena duhur hanya berhenti di sritek dan aku tak menemukan mushalla. Usai
shalat aku nonton tv sambil nonton tv. Teman sekamarku tinggal aries namun
teman-teman mandinya numpang dikamarku. Kita istirahat untuk menunggu magrib
dan makan setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Malioboro.
Usai istirahat dan waktu magrib
tiba, aku mendengarkan suara adzan dan akupun akhirnya turun dari kamar untuk
menuju ke masjid. Aku Tanya kepada resepsionis
mengenai masjid yang mau aku tuju. Aku diberitahu dan akupun keluar
menuju masjid, sambil berjalan di perempatan sebelah SMA Muhammadiyah aku
mengambil gambar suasana sore di kota jogjakarya. Aku jalan terus dan aku
berfikir aku tak menemukan masjid yang aku cari dan aku lihat sebelah kiri dan
ternyata masjid ada di sebelah hotel. Dan akupun kembali lagi kea rah hotel
terus bertanya kepada orang yang sedang di warung kopi dan ternyata masjid
berada dibelakangnya. Lalu aku mengucapkan terima kasih dan langsung menuju
masjid untuk mengambil air wudhu dan shalat magrib di masjid berjamaah. Usai
shalat magrib aku kembali ke hotel dan langsung menikmati menu makan malam
bersama teman-teman. Malam ini menu yang kami peroleh dari hotel adalah nasi
ayam bakar dengan sayur capja, soup , brekedel jagung dan kerupuk. Dengan
minuman the dan buah semangka. Aku makan dua kali dengan lauk kerupuk dan ikan
cukup banyak yaitu 3 potong. Usai makan persiapan ke malioboro dengan menonton
tv terlebih dahulu. Baru pada pukul 19.00 WIB kita serombongan wisata binsis
fakultas ekonomi menuju ke malioboro dengan menggunakan bus kembali. Sementara
di luar hotel sederetan penjual datangan berjejer-jejer menjajakan dagangannya,
ada baju, sandal, sate, bakso, martabak dan nasi segala jenis. Namun kami tak
menghiraukan karena jadwal masih banyak. Kami melakukan perjalanan ke malioboro
kurang lebih memakan waktu 10 menit dan bus diparkirkan di depan Bank Indonesia
jogjakarta.
Kami kemudian turun dari bus dan
berjajar-jajar becak ditawarkan untuk kesiapan mengangkut kami. Namun kami
tidak menggubris obralan manis mereka karena kami ingin jalan-jalan. Usai itu
kami menyeberangi jalan dan terus berjalan menyusuri jalan malioboro. Ada
monument sebelas maret, gedung Negara dan terutama banyak pedagang kaki lima
yang menjajakan barang dagangannya mulai dari makanan , pakaian, asesoris,
ataupun yang lainnya. Ada juga yang sangat menggelitik hatiku yaitu banyak
turis yang sangat menikmati kota jogja. Mereka sempat melihat pertunjukan music
bakat anak bangsa yang hampir tergerus oleh jaman tapi di jogja masih lestari.
Music tersebut yang paling membuatku sangat terkesan adalah menggunakan
angklung. Aku berjalan bersama rina, tika, temen-temen yang lain, pak hamzah,
pak badrus dan makin lama makin terpisah. Aku dengan mak hamzah dan pak badrus
lihat-lihat hingga di matahari dan setelah itu kembali. Usai itu aku
mendokumentasikan seni musik anak jogja eh ternyata aku di tinggal dan akupun
dak mau ambil pusing. Aku kembali dan kemudian berhenti di Ramayana untuk
melihat-lihat mulai dari lantai paling bawah hingga lantai 5 dengan menggunakan
escalator. Usai cukup aku berjalan kembali dan menemukan febri dengan ita yang
sedang menawar pakaian. Maka akupun bergabung namun hanya sebentar.
Usai itu aku melanjutkan
perjalanan dan melihat-lihat cincin yang mungkin ada yang cocok. Dari yang aku
lihat tidak ada yang cocok maka akupun pergi dan melihat-lihat yang lainnya.
Usai itu aku melihat sate ayam dan penjualnya berteriak-teriak menjajakan dan
akupun terpancing dan membelinya 10 tusuk dengan harga Rp. 5.000,-. Dan aku
meminta untuk di bungkuskan. Setelah ayam matang aku menerima bungkusan itu dan
kemudian menuju ke arah bus dan di tepi jalan ada anak-anak yang sedang
duduk-duduk dan akupun bergabung. Mereka sedang minum ronde dan aku akhirnya
membuka sateku dan memakannya. Apa yang
kuharapkan ternyata tidak sesuai harapkan. Yang aku piker satenya enak ternyata
rasanya dak karuan dan ayamnyapun sudah kadaluarsa. Mungkin bagi bapak
pengelola malioboro bisa digunakan sebagai evaluasi kalau kepuasan perlu
dilakukan oleh pedagang terhadap konsumennya. Pukul 21.20 wib kita meninggalkan
malioboro dan menuju ke hotel untuk beristirahat kembali karena sudah cukup
lelah perjalanan dan jalan-jalan. Sesampai di hotel ada lagi penjaja pakaian
yang masih menjajakan pakaiannya sedang teman-teman yang suka belanja pakaian
langsung menyerbunya. Bagi yang capek beristirahat, namun bagi yang masih lapar
mencari makan diluar dengan segala menu yang ada. Mulai martabak, bakso, pecel,
sate dll. Aku begadang dengan pak hamzah, setya dan pak badrus hingga pukul
11.30 setelah sambil menikmati makan martabak.
Pagi hari melaksanakan sembahyang
subuh dan dilanjutkan makan pagi bersama-sama dengan menu nasi pecel lauk telur,
tempe, tahu dan kerupuk, tidak lupa sayurnya. Aku makan termasuk awal dan aku
tidak dapat menikmati lauk yang cukup banyak pagi ini, karena pengawasan dari
pihak hotel yang membuatku sungkan mengambilnya. He he, tapi rata menunya.
Untungnya masih ada suplai lauk dari temenkku yang tidak begitu suka makan
telur. Usai makan ngobrol-ngobrol dengan
teman teman dan juga sambil minum teh hangat. Pada pukul 7.00 wib kita
melanjutkan perjalanan ke pantai Parang Tritis yang kami tempuh perjalanannya 1
jam lebih sedikit karena perjalanan macet. Untuk mengurangi kesuntukan karena
macet tersebut kami selingi dengan karaoke. Pukul 8.10 menit kami sampai dan
langsung menuju pantai yang jaraknya 200 meter dari tempat bus kita parkir.
Dengan berjalan kaki dan penuh semangat kita ke pantai, berfoto-foto dengan
teman-teman pula. Ketika teman-teman berjalan-jalan di tepi pantai akupun juga
berjalan-jalan. Namun aku lebih banyak sendiriannya. Karena aku ingin
kedamaian. Aku melihat pak badrus menenangkan diri di tepi pantai dengan
meditasi dan akupun kemudian mengikutinya dan sampailah pada batas penyegaran.
Setelah aku lama berdiam diri dengan membaca tasbih aku tidak terkena ombak di
tepiannya. Namun setelah aku terbangun kembali dan aku memindahkan celana serta
sepatu dan tasku yang ada kamera serta HPku ke dekatku karena ada rasa takut
kehilangan dan kemudian ketemu pak hamzah serta ngobrol. Aku melanjutkan lagi
meditasiku dan aku menemukan dalam pejaman mataku bayangan hitam seperti orang,
semakin lama semakin jelas bayangan itu dan kemudian semakin mengaburkan diri
seperti sinar. Akupun terus berkonsentrasi mencari itu dan konsentrasiku
terbuyarkan oleh kehadiran ombak yang menerjang tubuhku yang sedang bersila.
Akupun spontan terbangun dan langsung mengamankan barangku. Sepatu topi dan
celana basah namun syukur kamera dan HPku yang berada di celana masih bisa
diamankan. Teman-teman yang melihat kejadian yang terjadi pada diriku tertawa
semua. Karena dipikirnya aku tertidur dalam diamku. Setelah cukup puas kamipun
kembali ke bus, ada pula yang mandi terlebih dahulu dipemandian umum karena
lengket dengan air laut. Usai mandi kami masuk ke bus kemudian menuju ke
perusahaan Bakpia Djava. Perjalanan ke bakpia djava memerlukan waktu 1 jam
perjalanan pula dan kami melanjutkan menyanyi. Oh iya ketika di bus mau ke
perusahaan bakpia ada seorang pedagang asesoris dari keong yang menjajakan
dagangannya di bus kami dengan harga Rp.1.000.- 2 dan teman-teman banyak yang
membelinya.
Akhirnya kami tiba pula di bakpia
djava dan dengan menggunakan jas almamater kamipun turun untuk berfoto terlebih
dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan vandal dengan pihak perusahaan
yang diwakili salah seorang utusan perusahaan dan kemudian kami masuk melihat
proses pembuatan yang letaknya berada di outlet penjualan yang terdiri 12
karyawan pembuat bakpia, 1 bagian masak dan 1 pengepakan. Bakpia yang dibuat
bahan dasarnya alami yaitu, air, , gula, kacang ijo dan yang menurutku sulit
yaitu pembuatannya yang terdiri dari lapisan luar, lapisan dalam dan isi.
Karena memerlukan ketelatenan dan konsentrasi. Aku mencoba membuat 2 buah
bakpia namun tetep juga belum sempurna. Usai melihat proses pembuatan yang
terkadang juga tidak sempurna dalam pemasakan atau gosong, maka bakpia tersebut
di sortir dan hanya di cari yang baik untuk konsumen dengan harga yang
bervariasi, mulai dari Rp. 18.000 isi 12 biji dan sampai cukup mahal bagi
kantong kami. Aku hanya membeli 2 kotak bakpia dan pocari botol sedang
teman-teman yang lain belanjanya sampai ratusan ribu bahkan ada yang dari
Sulawesi yang jutaan. Setelah itu kita lanjutkan perjalanan ke rumah makan yang
kami tempuh dalam waktu 10 menit, dan sesampai dirumah makan aku langsung turun
dari bus dan menuju ke kamar mandi, setelah itu mengambil air wudhu dan shalat duhur
sendiri. Baru usai shalat duhur makan bareng teman-teman. Aku mengambil makanan
sendiri namun untuk lauk diambilkan dan aku hanya dapat sepotong ayam goreng
kecil. Usai mengambil makan dan minum aku duduk di meja pak hamzah dan pak
badrus karena mereka yang memintanya. Akupun makan dengan santainya dan rejeki
tidak jauh dari pandang. Aku mendapat tambahan lauk pupu ayam goreng dari
mereka. Akhirnya kenyang juga dan puasa aku.
Setelah makan siang dan selesai
shalat duhur. Kami melanjutkan perjalanan menuju pasar grosir (PGS) Solo serta
Keraton Surakarta. Karena aku sudah pernah ke PGSnya maka aku usai bus parker
langsung turun dengan membawa kamera serta casnya lalu berjalan sendiri menuju
kea rah keratin. Di jalan aku meraba saku yang kukira aku membawa uang karena
ada barang yang bagus-bagus. Eh ternyata tidak ada uang dan teringgal di jas
almamaterku. Akhirnya aku tidak menoleh kea rah penjualan dan aku langsung
menuju ke masjid engan melewati pohon beringin kembar yang bisa membelokkan
orang bila di tutup matanya lalu mencoba berjalan melewatinya. Aku sampai di
masjid pukul 14.20 WIB lalu mengambil air wudhu dan kemudian menuju masjid
untuk shalat sunah. Sebelum shalat sunah aku melihat ada stop kontak di dalam
masjid namun bagian belakang dan akupun mengecas bateraiku. Lalu shalat sunah,
dan berzikir sambil menunggu datangnya waktu ashar. Pukul 15.10 wib usai
qiro’ah dikumandangkan, bedug masjid di tabuh dan tandanya sudah masuk shalat
ashar. Kemudian muadzin adzan dan dilanjutkan shalat sunah sendiri-sendiri baru
kemudian shalat ashar berjamaah dengan jamaah lebih dari seratus orang.
Selesailah shalat yang aku jalankan kemudian aku berjalan-jalan sendiri
mengelilingi keraton dan mengambil beberapa gambar supaya menjadi kenangan yang
terindah dalam perjalananku. Aku punya teman namun aku tidak mau merepotkan
mereka.
Sesudah puas jalan-jalan dan aku
melihat teman-teman baik dari akuntansi maupun dari manajemen juga jalan-jalan
dan ada juga yang makan. Aku kembali saja menuju ke bus untuk mengambil uang dan
kemudian menuju PGS untuk mencari dosen atau teman-teman. Tujuanku tidak sampai
karena yang aku cari tidak ketemu. Lalu aku mengobrol dengan temanku yang
sedang pacaran sebentar dan kemudian belanja di dekat parkir bus. Aku beli
mentor dan intip 2 lalu menaruhnya di bus. Setelah itu menunggu teman-teman
kembali sambil melihat pemandangan jual beli yang mengasyikkan. Apa lagi ada
anak pondok yang cantik-cantik.
Pukul 17.00 wib kita melanjutkan
perjalanan ke rumah makan Taman Sari solo. Kami menempuh perjalanan tidak
terlalu lama dan sampailah kita di sana pukul 17.46 wib. Akupun langsung turun
dari bus menuju kamar mandi dan kemudian shala. Kami pulang dan sampai di
kediri pukul 00.30 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar