Entri Populer

bahasaku bahasa .........

Bahasaku adalah bahasa yang aku mengerti dan aku berharap orang lainpun mengerti. susah memang memahami bahasa bila kita tidak mengenalnya. amati kehidupan, maka kamu akan menemukan bahasa sejati. bahasa sanubari dan ekspresi


November 17, 2011

TOUR WISATA KE SRITEK DAN JOGJA


Rabu 20 Juli 2011
Segenap rombongan tingkat 3 fakultas ekonomi melakukan wisata bisnis ke solo dan yokyakarta. Perjalanan dimulai pukul 06.00 WIB dengan dilakukan terlebih dahulu pembukaan oleh dosen pengampu mata kuliah bapak hamzah, kemudian dari pihak travel dan dari dekan fakultas ekonomi ibu sri aliami. Dan diakhiri dengan doa. Kemudian berangkat dengan menggunakan 2 bus PO Harapan Jaya dengan Margata Tour Travel sebagai penanggungjawabnya. Dalam perjalanan diawal pemberangkatan diberikan snack dan air mineral dalam botol sebagai pembuka dan kemudian diperlihatkan pula profil fakultas ekonomi dan dilanjutkan dengan pemutaran karaoke nonstop. Kami dari manajemen nyanyi dengan bergantian dan penuh semangat, meskipun suaraku jelek namun aku tetap pula ikut menyumbangkan lagu. Tujuan pertama yaitu ke perusahaan Tekstil milik Sritek “Sri Lestari Isman” Solo dan perjalanan dapat kami tempuh cukup lama karena perjalanan macet sehingga kami sampai di tempat tujuan pukul 11.56 WIB dan kami langsung turun ke menuju ke lobi. Kedatangan kami di sambut oleh salah satu karyawan disana dan mengatakan kalau tempat pertemuan yang seharusnya bisa digunakan untuk pertemuan kita dengan pihak perusahaan untuk kuliah perusahaan tidak bisa. Katanya karena kita sudah terlambat cukup lama dimana dalam jadwal seharusnya pukul 10.00 WIB kita sudah sampai namun tidak samapi di tunggu. Sedangkan acara selanjutnya adalah kunjungan bupati setempat sehingga tidak bisa menerima dengan baik. Akhirnya kami hanya menuju ke tempat penjualan hasil Sritek dan saya sempat membeli sebuah baju dengan harga Rp.55.000,-.
Usai berbelanja dan hanya melihat-lihat di sekitar sana tanpa melihat proses produksi dan lain sebagainya. Kamipun berfoto bareng di depan monument penandatanganan perusahaan oleh presiden RI mulai pak Suharto hingga bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah itu kita melanjutkan perjalanan yang cukup lama menuju ke hotel Andika Putera jogja.dalam perjalanan kami makan siang dengan menu ayam dari makanan padang sambil melihat profil dari perusahaan Sritek yang diberikan kepada kita. Dan kami sampai disini hotel setelah menempuh perjalanan panjang dan sempat juga terlalu jauh jalannya dan juga macet. Usai sampai di hotel kami mendapatkan kunci masing-masing dan menuju ke kamar masing-masing sesuai pembagian. Aku menuju kamar dan kemudian melaksanakan shalat duhur dan ashar karena duhur hanya berhenti di sritek dan aku tak menemukan mushalla. Usai shalat aku nonton tv sambil nonton tv. Teman sekamarku tinggal aries namun teman-teman mandinya numpang dikamarku. Kita istirahat untuk menunggu magrib dan makan setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Malioboro.
Usai istirahat dan waktu magrib tiba, aku mendengarkan suara adzan dan akupun akhirnya turun dari kamar untuk menuju ke masjid. Aku Tanya kepada resepsionis  mengenai masjid yang mau aku tuju. Aku diberitahu dan akupun keluar menuju masjid, sambil berjalan di perempatan sebelah SMA Muhammadiyah aku mengambil gambar suasana sore di kota jogjakarya. Aku jalan terus dan aku berfikir aku tak menemukan masjid yang aku cari dan aku lihat sebelah kiri dan ternyata masjid ada di sebelah hotel. Dan akupun kembali lagi kea rah hotel terus bertanya kepada orang yang sedang di warung kopi dan ternyata masjid berada dibelakangnya. Lalu aku mengucapkan terima kasih dan langsung menuju masjid untuk mengambil air wudhu dan shalat magrib di masjid berjamaah. Usai shalat magrib aku kembali ke hotel dan langsung menikmati menu makan malam bersama teman-teman. Malam ini menu yang kami peroleh dari hotel adalah nasi ayam bakar dengan sayur capja, soup , brekedel jagung dan kerupuk. Dengan minuman the dan buah semangka. Aku makan dua kali dengan lauk kerupuk dan ikan cukup banyak yaitu 3 potong. Usai makan persiapan ke malioboro dengan menonton tv terlebih dahulu. Baru pada pukul 19.00 WIB kita serombongan wisata binsis fakultas ekonomi menuju ke malioboro dengan menggunakan bus kembali. Sementara di luar hotel sederetan penjual datangan berjejer-jejer menjajakan dagangannya, ada baju, sandal, sate, bakso, martabak dan nasi segala jenis. Namun kami tak menghiraukan karena jadwal masih banyak. Kami melakukan perjalanan ke malioboro kurang lebih memakan waktu 10 menit dan bus diparkirkan di depan Bank Indonesia jogjakarta.
Kami kemudian turun dari bus dan berjajar-jajar becak ditawarkan untuk kesiapan mengangkut kami. Namun kami tidak menggubris obralan manis mereka karena kami ingin jalan-jalan. Usai itu kami menyeberangi jalan dan terus berjalan menyusuri jalan malioboro. Ada monument sebelas maret, gedung Negara dan terutama banyak pedagang kaki lima yang menjajakan barang dagangannya mulai dari makanan , pakaian, asesoris, ataupun yang lainnya. Ada juga yang sangat menggelitik hatiku yaitu banyak turis yang sangat menikmati kota jogja. Mereka sempat melihat pertunjukan music bakat anak bangsa yang hampir tergerus oleh jaman tapi di jogja masih lestari. Music tersebut yang paling membuatku sangat terkesan adalah menggunakan angklung. Aku berjalan bersama rina, tika, temen-temen yang lain, pak hamzah, pak badrus dan makin lama makin terpisah. Aku dengan mak hamzah dan pak badrus lihat-lihat hingga di matahari dan setelah itu kembali. Usai itu aku mendokumentasikan seni musik anak jogja eh ternyata aku di tinggal dan akupun dak mau ambil pusing. Aku kembali dan kemudian berhenti di Ramayana untuk melihat-lihat mulai dari lantai paling bawah hingga lantai 5 dengan menggunakan escalator. Usai cukup aku berjalan kembali dan menemukan febri dengan ita yang sedang menawar pakaian. Maka akupun bergabung namun hanya sebentar.
Usai itu aku melanjutkan perjalanan dan melihat-lihat cincin yang mungkin ada yang cocok. Dari yang aku lihat tidak ada yang cocok maka akupun pergi dan melihat-lihat yang lainnya. Usai itu aku melihat sate ayam dan penjualnya berteriak-teriak menjajakan dan akupun terpancing dan membelinya 10 tusuk dengan harga Rp. 5.000,-. Dan aku meminta untuk di bungkuskan. Setelah ayam matang aku menerima bungkusan itu dan kemudian menuju ke arah bus dan di tepi jalan ada anak-anak yang sedang duduk-duduk dan akupun bergabung. Mereka sedang minum ronde dan aku akhirnya membuka sateku dan  memakannya. Apa yang kuharapkan ternyata tidak sesuai harapkan. Yang aku piker satenya enak ternyata rasanya dak karuan dan ayamnyapun sudah kadaluarsa. Mungkin bagi bapak pengelola malioboro bisa digunakan sebagai evaluasi kalau kepuasan perlu dilakukan oleh pedagang terhadap konsumennya. Pukul 21.20 wib kita meninggalkan malioboro dan menuju ke hotel untuk beristirahat kembali karena sudah cukup lelah perjalanan dan jalan-jalan. Sesampai di hotel ada lagi penjaja pakaian yang masih menjajakan pakaiannya sedang teman-teman yang suka belanja pakaian langsung menyerbunya. Bagi yang capek beristirahat, namun bagi yang masih lapar mencari makan diluar dengan segala menu yang ada. Mulai martabak, bakso, pecel, sate dll. Aku begadang dengan pak hamzah, setya dan pak badrus hingga pukul 11.30 setelah sambil menikmati makan martabak.  
Pagi hari melaksanakan sembahyang subuh dan dilanjutkan makan pagi bersama-sama dengan menu nasi pecel lauk telur, tempe, tahu dan kerupuk, tidak lupa sayurnya. Aku makan termasuk awal dan aku tidak dapat menikmati lauk yang cukup banyak pagi ini, karena pengawasan dari pihak hotel yang membuatku sungkan mengambilnya. He he, tapi rata menunya. Untungnya masih ada suplai lauk dari temenkku yang tidak begitu suka makan telur.  Usai makan ngobrol-ngobrol dengan teman teman dan juga sambil minum teh hangat. Pada pukul 7.00 wib kita melanjutkan perjalanan ke pantai Parang Tritis yang kami tempuh perjalanannya 1 jam lebih sedikit karena perjalanan macet. Untuk mengurangi kesuntukan karena macet tersebut kami selingi dengan karaoke. Pukul 8.10 menit kami sampai dan langsung menuju pantai yang jaraknya 200 meter dari tempat bus kita parkir. Dengan berjalan kaki dan penuh semangat kita ke pantai, berfoto-foto dengan teman-teman pula. Ketika teman-teman berjalan-jalan di tepi pantai akupun juga berjalan-jalan. Namun aku lebih banyak sendiriannya. Karena aku ingin kedamaian. Aku melihat pak badrus menenangkan diri di tepi pantai dengan meditasi dan akupun kemudian mengikutinya dan sampailah pada batas penyegaran. Setelah aku lama berdiam diri dengan membaca tasbih aku tidak terkena ombak di tepiannya. Namun setelah aku terbangun kembali dan aku memindahkan celana serta sepatu dan tasku yang ada kamera serta HPku ke dekatku karena ada rasa takut kehilangan dan kemudian ketemu pak hamzah serta ngobrol. Aku melanjutkan lagi meditasiku dan aku menemukan dalam pejaman mataku bayangan hitam seperti orang, semakin lama semakin jelas bayangan itu dan kemudian semakin mengaburkan diri seperti sinar. Akupun terus berkonsentrasi mencari itu dan konsentrasiku terbuyarkan oleh kehadiran ombak yang menerjang tubuhku yang sedang bersila. Akupun spontan terbangun dan langsung mengamankan barangku. Sepatu topi dan celana basah namun syukur kamera dan HPku yang berada di celana masih bisa diamankan. Teman-teman yang melihat kejadian yang terjadi pada diriku tertawa semua. Karena dipikirnya aku tertidur dalam diamku. Setelah cukup puas kamipun kembali ke bus, ada pula yang mandi terlebih dahulu dipemandian umum karena lengket dengan air laut. Usai mandi kami masuk ke bus kemudian menuju ke perusahaan Bakpia Djava. Perjalanan ke bakpia djava memerlukan waktu 1 jam perjalanan pula dan kami melanjutkan menyanyi. Oh iya ketika di bus mau ke perusahaan bakpia ada seorang pedagang asesoris dari keong yang menjajakan dagangannya di bus kami dengan harga Rp.1.000.- 2 dan teman-teman banyak yang membelinya.
Akhirnya kami tiba pula di bakpia djava dan dengan menggunakan jas almamater kamipun turun untuk berfoto terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan vandal dengan pihak perusahaan yang diwakili salah seorang utusan perusahaan dan kemudian kami masuk melihat proses pembuatan yang letaknya berada di outlet penjualan yang terdiri 12 karyawan pembuat bakpia, 1 bagian masak dan 1 pengepakan. Bakpia yang dibuat bahan dasarnya alami yaitu, air, , gula, kacang ijo dan yang menurutku sulit yaitu pembuatannya yang terdiri dari lapisan luar, lapisan dalam dan isi. Karena memerlukan ketelatenan dan konsentrasi. Aku mencoba membuat 2 buah bakpia namun tetep juga belum sempurna. Usai melihat proses pembuatan yang terkadang juga tidak sempurna dalam pemasakan atau gosong, maka bakpia tersebut di sortir dan hanya di cari yang baik untuk konsumen dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp. 18.000 isi 12 biji dan sampai cukup mahal bagi kantong kami. Aku hanya membeli 2 kotak bakpia dan pocari botol sedang teman-teman yang lain belanjanya sampai ratusan ribu bahkan ada yang dari Sulawesi yang jutaan. Setelah itu kita lanjutkan perjalanan ke rumah makan yang kami tempuh dalam waktu 10 menit, dan sesampai dirumah makan aku langsung turun dari bus dan menuju ke kamar mandi, setelah itu mengambil air wudhu dan shalat duhur sendiri. Baru usai shalat duhur makan bareng teman-teman. Aku mengambil makanan sendiri namun untuk lauk diambilkan dan aku hanya dapat sepotong ayam goreng kecil. Usai mengambil makan dan minum aku duduk di meja pak hamzah dan pak badrus karena mereka yang memintanya. Akupun makan dengan santainya dan rejeki tidak jauh dari pandang. Aku mendapat tambahan lauk pupu ayam goreng dari mereka. Akhirnya kenyang juga dan puasa aku.
Setelah makan siang dan selesai shalat duhur. Kami melanjutkan perjalanan menuju pasar grosir (PGS) Solo serta Keraton Surakarta. Karena aku sudah pernah ke PGSnya maka aku usai bus parker langsung turun dengan membawa kamera serta casnya lalu berjalan sendiri menuju kea rah keratin. Di jalan aku meraba saku yang kukira aku membawa uang karena ada barang yang bagus-bagus. Eh ternyata tidak ada uang dan teringgal di jas almamaterku. Akhirnya aku tidak menoleh kea rah penjualan dan aku langsung menuju ke masjid engan melewati pohon beringin kembar yang bisa membelokkan orang bila di tutup matanya lalu mencoba berjalan melewatinya. Aku sampai di masjid pukul 14.20 WIB lalu mengambil air wudhu dan kemudian menuju masjid untuk shalat sunah. Sebelum shalat sunah aku melihat ada stop kontak di dalam masjid namun bagian belakang dan akupun mengecas bateraiku. Lalu shalat sunah, dan berzikir sambil menunggu datangnya waktu ashar. Pukul 15.10 wib usai qiro’ah dikumandangkan, bedug masjid di tabuh dan tandanya sudah masuk shalat ashar. Kemudian muadzin adzan dan dilanjutkan shalat sunah sendiri-sendiri baru kemudian shalat ashar berjamaah dengan jamaah lebih dari seratus orang. Selesailah shalat yang aku jalankan kemudian aku berjalan-jalan sendiri mengelilingi keraton dan mengambil beberapa gambar supaya menjadi kenangan yang terindah dalam perjalananku. Aku punya teman namun aku tidak mau merepotkan mereka.
Sesudah puas jalan-jalan dan aku melihat teman-teman baik dari akuntansi maupun dari manajemen juga jalan-jalan dan ada juga yang makan. Aku kembali saja menuju ke bus untuk mengambil uang dan kemudian menuju PGS untuk mencari dosen atau teman-teman. Tujuanku tidak sampai karena yang aku cari tidak ketemu. Lalu aku mengobrol dengan temanku yang sedang pacaran sebentar dan kemudian belanja di dekat parkir bus. Aku beli mentor dan intip 2 lalu menaruhnya di bus. Setelah itu menunggu teman-teman kembali sambil melihat pemandangan jual beli yang mengasyikkan. Apa lagi ada anak pondok yang cantik-cantik.
Pukul 17.00 wib kita melanjutkan perjalanan ke rumah makan Taman Sari solo. Kami menempuh perjalanan tidak terlalu lama dan sampailah kita di sana pukul 17.46 wib. Akupun langsung turun dari bus menuju kamar mandi dan kemudian shala. Kami pulang dan sampai di kediri pukul 00.30 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar