NENEK, APA KABARMU?
Nek, engkau sudah tua dan tinggal
di rumah sendiri tanpa ada yang menemani dalam keseharianmu. Rumahmu yang
terbuat dari bambu yang telah dianyam-anyam membuat sejuk ketika orang
memandangnya. Namun kini rumahmu yang sangat engkau banggakan telah dimakan
usia dan tak kuat lagi menahan terpaan angin.
Sehingga kini membuat rumahmu condong ke arah rumah orang lain. Rumah
tuamu yang sama tuanya dengan dirimu kini di topang dengan sebatang bambu yang
sedikit membantu menegakkan rumahmu.meskipun demikian sampai kapan akan
bertahan kekokohan rumah yang pernah engkau dirikan?
Nenek, aku tahu aku bukan cucu
kandungmu. Aku bukan siapa-siapa denganmu, anak dari anakmu juga bukan. Namun
aku kan selalu merindukan kenangan akan rumahmu mengingat aku pernah berkunjung ke rumah di sebelahmu
dan mendengar cerita sedikit tentangmu. Hanya kado sebungkus roti yang masih
bisa aku berikan kepadamu, itupun ketika aku tak menyadari kalau ternyata di
sebelah rumah adikku yang sedang bekerja ada rumahmu. Rumah yang menjadi tempat
berteduh dari panas dan hujan, dari dinginnya hawa malam.

Nenek aku di Kediri, sedang
Engkau di Trenggalek di Karang Soko
tepatnya berada di depan SDN I Karang Soko dekat balai desa, sebelah rumah
tingkat 2 .
. Namun aku berharap bila ada
waktu aku bisa berkunjung ke rumahmu yang sudah tua ini. Bisa menanjat buah
mangga dan memetiknya untukmu.
Dari Cucumu di Kediri
Abina Slamet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar