UNTUK ADIKKU SAYANG

UNTUK ADIKKU SAYANG
Hari-hariku terasa sepi beberapa hari terakhir ini. Orang yang aku sayangi tak memperdulikanku, perasaanku dan rasa rinduku tuk selalu bisa bersamanya menjalankan perintah agama. Aku merindukan shalat berjamaah dengannya. Sebagai mahasiswi ia aku tahu sangat sibuk dengan kegiatanya yang menyita banyak sekali waktunya. Melupakan tidur untuk menyehatkan badan dari rasa letih, lelah yang sedang dialaminya. Aku berusaha tuk mendekat dengannya, mengajaknya mengisi kekosongan perut namun tak juga dihiraukannya. Hanya kata “aku masih sibuk mas, lain kali saja”. Kata-kata itu aku terima dan aku berusaha mencari waktu yang lain. Waktu yang sangat senggang untuk berdua mengungkapkan kata-kata dihati yang terpendam. Rasa rindu tuk berjumpa. Waktu terus berlalu, apa yang menjadi kesibukannya dalam beberapa hari ini sudah terlewatkan. Namun kesibukan yang lain silih berganti datang sehingga tak sempat lagi tuk meluangkan waktu untukku.
Berhari-hari aku mencarinya kesana kemari. Aku cari ke tidak ketemu di tempat yang biasanya. Namun kemarin aku menemukannya sedang duduk di area hot spot itupun dalam keadaan masih mengerjakan tugas dan hanya berkata beberapa patah kata” kameranya masih dibawa tuk transfer data”. Aku memintanya tuk memberikan padaku bila sudah selesai di tempat biasa aku berteduh dari hujan, menghabiskan masa luangku. Yaitu di perpustakaan yang sangat memberiku kenangan. Aku capek bisa istirahat di sana tanpa ada yang mengganggunya. Waktu terus berlalu. Semakin malam aku tunggu tak kunjung datang, aku sms tak ada balasan dan haripun semakin malam sedang aku harus pulang karena ada suatu janji yang harus aku lakukan. Ketika perjalanan pulang aku berfikir” apa yang terjadi, apa salahku dan kenapa selalu begini jadinya?” kenapa orang yang aku sayangi tak mau memperdulikan aku. Aku berusaha mengalah ketika orang-orang yang pernah aku berusaha untuk menjadikan sebagai pendampingku telah dimiliki orang. Tapi kenapa ini juga terjadi padanya, yang memang ada orang yang ingin memilikinya, namun ia tidak mengatakan mencintainya.
Rasa hati seperti teriris pedang berhiaskan pasir, yang perih mengiris dan menusuk dihati. Bergetar rasa jiwa takut dan sedih “kenapa ini terjadi, disaat aku merindukannnya?”. Tuhan hanya pada-Mu aku memohonkan petunjuk. Aku tak kuasa menahan air mataku mengalir ketika aku merasakan kesedihan yang teramat sangat. Pastilah aku berlari ke rumah-Mu Tuhan. Kucurahkan semua keluh kesahku hanya pada-Mu ya ALLAH. Hujan deras mengguyur badan tak aku hiraukan, meskipun percikan air menyayat wajahku yang bergelincir tak aku perdulikan, aku terjang itu semua. Namun, aku tak mampu menerjang rasa di hatiku yang begitu tersiksa oleh rasa ingin mencinta dengan satu wanita yang benar-benar mau mencintaiku apa adanya.
Waktu berganti hari, akupun berusaha mencari jawaban atas apa yang terjadi. Aku mencoba menghubungi tak kunjung ada jawaban. Namun, ketika aku sepulang dari menemui ibundaku di kampus, sepintas aku mungkin melihatnya sedang berjalan pergi menjauh tanpa memperhatikanku setelah bertemu dengan seorang lelaki, entah itu benar dia atau bukan. Rasa hati semakin tertusuk dan bertanya-tanya. Aku coba mengejarnya menuju ke arah kostnya yang di gang 7 dan aku tak mendapatinya. Aku sms, aku telpon tak ada jawaban darinya meskipun aku menghubungi kedua nomernya, yang ada hanya bunyi “ Maaf Nomer yang anda hubungi Sedang sibuk, silahkan tunggu atau hubungi sebentar lagi” dan bunyi “ Nomer yang anda tuju sedang dialihkan ke nomer lain ataupun tidak aktif atau diluar jangkauan. Akupun semakin gundah gulana memikirkannya. Malam aku tak dapat tidur dengan nyenyak karena aku masih mencoba menghubungi dan memperoleh jawaban darinya. Namun naas tak ada satupun jawaban hingga fajar menjelma. Aku mencoba menghubungi teman kostnya. Dan jawabannya adalah” apa kamu tidak tahu kalau Adikmu pindah kost?”. Semakin kalut hati ini dan aku mencoba menghubungi beberapa temannya dan hanya satu yang bisa memberikan jawaban dimana keberadaannya. Dan akupun menelponnya, namun naas pulsa yang aku punya tidak mampu bertahan lama karena pulsanya habis berat biaya dengan lain operator. Setelah itu aku tak mau ambil pusing, aku ambil anggaranku tuk memenuhi keingintahuanku. Maka aku belikan pulsa dan aku menghubunginya Via SMS. Aku dapat alamat Adikku di Jalan Kawi gang 4. Aku sedikit lega , namun aku butuh penjelasannya karena aku tak mau terjadi sesuatu dengannya, apalagi sampai putus kuliah.
Semoga kecurigaanku tidak benar, dan ia masih konsisten dengan janji yang pernah diucapkannya. Hanya doa dan harapanku yang akan mampu mengantarkan. Kalaupun itu kecurigaan yang aku lihat benar ia dan mencintai lelaki lain, maka aku harus undur diri dan melupakan kenangan selama ini yang aku buat untuknya. Bagiku pantang merusak apa yang dibina orang. Tuhan….tunjukkan kebenaran pada hamba-Mu ini. Amin.
Created by Abina Slamet to £i£i Semut