Entri Populer

bahasaku bahasa .........

Bahasaku adalah bahasa yang aku mengerti dan aku berharap orang lainpun mengerti. susah memang memahami bahasa bila kita tidak mengenalnya. amati kehidupan, maka kamu akan menemukan bahasa sejati. bahasa sanubari dan ekspresi


Januari 18, 2011

AKU SETIAP HARI KE TOKO-TOKO

AKU SETIAP HARI KE TOKO-TOKO
Aku tak lain adalah seorang yang setiap hari berlalu lalang mengelilingi suatu tempat dan pasti arah tujuannya. Aku hanya membawa satu barang kesayanganku yang dengannya aku mendapatkan apa yang aku inginkan. Toko-toko besar dan kecil, rumah makan yang penuh masakan yang lezat yang selalu menjadi tempat singgahku. Kepada mereka aku mengatakan satu kata” permisi”, ya kata itulah mengawali aku untuk mendapatkan sesuatu yang aku inginkan. Aku lanjutkan dengan sebuah kata-kata dimana meski aku sedih aku harus harus mengatakannya yaitu sebuah lagu-lagu yang akan mampu menghibur mereka. Lagu terbaru maupun terlawas sesuai dengan permintaan.
Setiap dari satu tempat ke tempat lain selalu aku dendangkan, entah letih ataupun tidak, tidak aku rasakan. Basah hujan menjadi saksi sinar matahari menjadi bui. Aku terus berjuang demi mendapatkan sebuah uluran tangan berupa uang belas kasihan, atas lagu yang aku nyanyikan.itu semua demi sesuap nasi dan segelas minuman guna untuk mempertahankan kehidupan yang jauh lebih panjang. Tanganku yang manis tak pernah bisa merasakan diatas diketika aku mengulurkan tangan. Karena aku selalu diberi oleh seseorang atas lagu yang selalu aku dendangkan.
Selesai sudah satu tempat yang aku tuju, aku berjalan ke tempat yang lain dan itu setiap hari yang aku lakukan. Karena itu memang kemampuan yang aku miliki karena pekerjaan sekarang sulit untuk di cari dan harga sembako kian membumbung tinggi, yang membuat pemasok senang sekali. Namun sangat menyengsarakan nasib kami yang tiada papa ini. Meskipun dihimpit rasa kurang, kelaparan karena sehari tak tentu aku dan keluarga bisa makan kenyang. Bahkan terkadang hanya hinaan dan caci makian yang aku dapatkan, mereka berkata “ Mas silahkan pergi. Kami tak punya uang. Toko baru saja buka”. Dengan rasa lemas akupun harus tetap berjalan untuk mendapatkan uang buat tambah kebutuhan di ibu kota yang kejam.
Pusakaku hanya satu itu, anak cucuku janganlah kau gadaikan itu. Buatlah itu sebagai kenangan tuk keluarga dan berjuanglah lebih baik dari pada apa yang terjadi padaku saat ini. Belajarlah setinggi-tingginya dan raihlah cita-citamu. Aku mendukungmu dan aku kan selalu mendoakanmu tuk menjadi orang yang sukses dalam kehidupan di dua alammu. Dunia dan Akhiratmu.
Salam selalu aku tuk negeriku. Ingatlah aku karena aku telah mewarnai kehidupan negeri ini. Karena akulah salah satu sumber mencari inspirasi.
Aku adalah Pengamen …..sang PENGAMEN Jalanan

Karya: AbinaSlamet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar