Entri Populer

bahasaku bahasa .........

Bahasaku adalah bahasa yang aku mengerti dan aku berharap orang lainpun mengerti. susah memang memahami bahasa bila kita tidak mengenalnya. amati kehidupan, maka kamu akan menemukan bahasa sejati. bahasa sanubari dan ekspresi


November 17, 2011

TENTARA YANG GILA PELURU



Tentara adalah pelindung bangsa dari ancaman dan gangguan keamanan dari penyerangan yang bersifat kontak fisik yang sangat memerlukan kesediaan untuk mengorankan nyawa. Namun demikian, dalam perjuangan membela bangsa ada kalanya harus berbagi hati kepada yang lain, yaitu keluarga. Meskipun rela mati diharapkan jangan sampai mati saat dipertempuran yang sengit. Ya , karena keluarga menanti di rumah untuk bercerita pada anak cucu kelak apa yang telah dilakukan oleh orang kebanggaannya. Suatu ketika terjadilah pertempuran yang sangat dasyat yang melibatkan banyak Negara harus ikut serta membantu untuk menyelesaikan pertikaian. Negara yang diserang mencari bantuan begitu pula Negara yang menyerang dengan segala dalihnya. Menyerang siapa yang pantas diserang untuk kejayaan. Hal itu yang juga pernah dialami masa Negara-negara terdahulu yang gila akan kekuasaan. Bahkan sampai sekarang masih saja terjadi hal yang demikian yang membuat banyak korban berjatuhan tak terhitung jumlahnya. Mati di jalan, di sungai-sungai, diatas bukit dan bahkan dilubang-lubang yang digalinya untuk si musuh karena memang demikian rencananya. Namun naas dan sialnya karena lubangnya untuk diri sendiri. Darah mengalir membasahi bumi pertiwi yang tak henti-hentinya mengalir, jantung-jantung tertutup sudah denyutannya dan suara bising lalat telah menghinggapi tubuh-tubuh tersebut sehingga semakin tercium aroma yang khas yang tak terlupakan. Mayat…..mayat….mayat….mayat. menangislah keluarga yang telah ditinggalkannya. Dendam, benci, amarah, sakit hati, menjadi satu menjadi pemicu, maju Balas dendam “Nyawa di bayar Nyawa”.
Ada sesuatu yang unik yang sangat menggelitik didunia ke militeran. Seharusnya bisa bertahan dan mempertahankan diri agar tidak terserang saat ada serangan dan menghasilkan kemenangan yang tanpa korban dipihaknya. Justru ada tentara yang gila-gilaan dan bertarung mati-matian untuk nama baiknya. Peluru dari BRend diarahkannya pada sasaran yang diincarnya, bom-bom di picunya, tank-tank di jalankannya dan meriampun menjadi andalannya. Dengan kegilaannya berkata “Dengan Kedondong kita jadikan berondong, dengan Balom kita jadikan Boooooom dan dengan biji jambu kita jadikan peluru. Tembaaaaaakkkkkkk, dor dor dor. Book, booooooom.
Tentarapun tertawa terbahak-bahak. Ha ha ha ha ha. Wek wek wek.
Pelurupun berjatuhan kena di badan. Bukan main marahnya dan berkata “ ayo terus tembak…….kkkkk. Cuma merah-merah saja hasil tembakanmu ini. Apalagi bommu itu, hanya bikin bising di telingaku.
Sang lawanpun tak mau ambil pusing dan diam. Diambilnyalah senjata meriam yang dibawanya ketika saat berangkat. Pemicu yang selalu menempelpun di putusnya. Tidak begitu saja dilemparkan kepada sang musuh, agar mantap bomnya di kulitinyalah terlebih dahulu dengan pisau yang di bawanyam lalu dilemparkannya.
Tentara pemberanipun tidak takut dengan bom yang dilemparkannya. Bom diambilnya dan dengan kekuatan penuh ditangannya, bom diletakkan diatas benda keras dan di pukulnya dengan keras-keras bom tersebut dan dimakannya. Mnyem-mnyeam. Mantap. Bom dondong. Peluru geli peluru jambu. Bom besar bom balon udara. Meletus hanya mengagetkan. Makanya tentara gila-gilaan menterbu bom hijau, bom kedondong tuk dijadikan santapannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar