MAKAN DENGAN LAUK LALAT
Hari minggu tanggal 18 Desember
2011 Masjid Jami’ Thoriqotul Jannah kandat mengadakan acara rutin setiap ahad
kliwon yaitu khataman qur’an. Acara dimulai setelah melaksanakan shalat subuh
yang di pimpin oleh ketua ta’mir masjid yang baru setelah ketua lama Bapak KH.
Imron Rosyadi wafat yaitu bapak Suja’i.
Acara diikuti oleh pengurus masjid dan juga remaja masjid yang selalu standby
di masjid. Selain itu juga para mantan remas yang sudah kembali kerumahnya
masing-masing juga hadir untuk mengikuti acara sekaligus kumpul-kumpul
bernostalgia masa lalu. Makan pagi dengan nasi pecel dan tumpang yang kami beli
dari uang yang di sodaqohkan oleh wakil ketua ta’mir dan juga minuman the gelas
dan ale-ele serta air mineral gelas.
Usai beberapa juz di baca maka sebagian remas melanjutkan aktivitas ke
toko yang sudah menjadi tugasnya setiap hari sejak ikut bapak Imron (alm). Setelah itu kami melanjutkan aktifitas
mengaji dengan bergantian di masjid hingga selesai, usai shalat duhur makan
kembali dan menunya sudah lain. Ada lauk ayam, tahu campur, nasi goreng,
jajanan dan masih banyak lagi lainnya.
Setelah mengaji dan makan siang ada yang masih harus tetap mengaji dan
sebagaian istirahat, ada juga yang mengaji kelanjutannya ( nyembung). Tibalah
waktunya menunjukkan pukul 15.00 WIB waktunya shalat ashar. Kami melaksanakan
shalat berjamaah dan kemudian berdoa,
Selesailah sudah shalat asharnya,
dilanjutkan membaca juz terakhir oleh Aripin dan yang lain menyimaknya. Usai
itu dilanjutkan doa oleh mbah Abu yang merupakan salah satu sesepuh masjid.
Kemudian dilanjutkan makan kembali. Pada saat asyik makan karena sebelumnya
saya menangkap lalat dan kemudian saya berikan kepada salah satu remas yaitu
Aman, lalat itu dibawanya. Dan kemudian pada saat makan lalat itu di suapkan
dengan nasi kepada Kete dan dimakannya tanpa sepengetahuannya. Ketika makan
lahap lahapnya. Aman bilang kepada saya kalau lalat tadi sudah dimasukkan/
dimakan Kete. Sayapun bilang ke Kete kalau tadi makan lalat. Ternyata reaksinya
sungguh diluar dugaan. Kete lari dan berusaha memuntahkan apa yang ada di
perutnya agar lalatnya keluar. Namun apa boleh buat lalat tidak mau keluar dan
ia tersedu-sedu karena merasa takut kalau ada apa-apa. Namun kami meyakinkan
kalau tidak akan terjadi apa-apa dengan memakan lalat. Iapun tenang dan
kemudian bermain Volly dengan kelompok saya menang 3 set berturut-turut.
Abina abdi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar