Entri Populer

bahasaku bahasa .........

Bahasaku adalah bahasa yang aku mengerti dan aku berharap orang lainpun mengerti. susah memang memahami bahasa bila kita tidak mengenalnya. amati kehidupan, maka kamu akan menemukan bahasa sejati. bahasa sanubari dan ekspresi


Januari 03, 2012

pernikahan dan Pertemuan


PERNIKAHAN NIKMAH
DAN
PERTEKUANKU DENGAN ADIK SAROH

27 November 2010, Sehubungan dengan adanya aktivitas yang akan aku laksanakan pada hari sabtu, minggu dan senin di Malang, maka pada hari jum’at seusai shalat jum’at aku menuju ke rumah adik NIkmah Tulungagung yang akan melaksanakan pernikahan pada hari sabtu akad nikahnya. Aku sms dia kalau aku akan datang sesuai janjiku padanya beberapa hari yang lalu. Aku berangkat dengan menggunakan sepeda motor  dan baru berjalan beberapa kilo meter dari rumah tepatnya di desa sumberjo, hujanpun turun dengan derasnya. Sehingga aku harus berteduh terlebih dahulu. Aku berteduh disebuah rumah dekat SD Sumberjo II dengan seorang bapak dan ibu. Namun kami tidak saling menyapa. Sambil menunggu hujan reda maka akupun sms nikmah kalau disini masih hujan dan iapun menyadari. Kemudian aku juga sms Saroh adik yang berada di Tulungagung. Aku sms kalau mas punya waktu cukup akan ke sana. Dan iapun memberikan alamatnya dan juga menyarankan agar aku berhti-hati. Hampir 30 menit hujan tak kunjung reda maka akupun nekat berangkat dan berhenti sesaat di SPBU untuk mengisi bensin motor. Baru sesudah itu berangkat lagi dengan kecepatan lumayan penuh karena semakin ke selatan hujan semakin reda. Bahkan saat di perbatasan antara Kediri – Blitar hujan reda. Akupun sempatkan diri mengantarkan File Foto pernikahan adiknya Lia temanku. Setelah itu aku langsung tancap gas menuju ke tulungagung lewat Tunjung- jati dan Wonodadi terus ke arah Ngujang.  Aku sesampai di Tulungagung menyempatkan diri mampir kr took untuk membeli Pocari Sweat, Roti dan Amplop untuk berjaga-jaga.  Baru setelah itu aku menuju ke rumah Nikmah yang berada di desa Ploso Kandang tepatnya Jalan masuk depan STIKIP Tulungagung. Aku sempat mencari-cari rumahnya, namun akhirnya ketemu juga dan aku langsung ke temu dengan Nikmah dan keluarganya.
Aku bercakap-cakap dengannya sambil kadang bermain dengan keponakannya yang imut dan lucu Shella namanya. Ketika aku sedang di rumah Nikmah adik Sarohpun menghubungiku dan menanyakan sampai dimana aku saat itu. Akupun membalas kalau masih dirumah nikmah dan akan segera ke sana. Maka pukul 15.10 WIB seusai makan di rumah Nikmah dan mengambil gambar orang yang sedang mengaduk Jenang. Maka akupun berangkat menuju ke rumah Saroh, tepatnya rumah dimana ia bekerja. Aku berangkat dengan penuh harap kalau adikku ini orang yang sempurna sesuai dengan apa yang dikatakannya yang selalu semangat dan penuh harapan. Aku kendarai sepeda motor dengan kecepatan lumayan tinggi dengan terus melaju sesuai jalur ke arah Trenggalek. Cukup lumayan jauh aku menempuhnya dan akupun berhasil melewati jalan demi jalan hingga aku sampai di desa Karang Soko yang jaraknya Kurang lebih 30 Km dari Tulungagung. Sungguh perjalanan yang menegangkan karena jalan sempit dan harus berpapasan dengan truk dan juga bus serta jalan berbelok-belok. Sesampai di Karang Soko aku menanyakan kepada adik Saroh lagi tepatnya tempat ia kerja. Iapun membalas sms yang aku kirim dan memberitahukan kalau tempatnya berada di depan SDN I Karang Soko dekat balai desa, rumah tingkat 2 .
Aku langsung bergerak menuju ke sana dan aku mendapatkan rumah yang dimaksud. Sebelum aku masuk ke halaman rumah itu aku sms dahulu Saroh dan tak lupa mengambil gambar rumah yang dimaksud. Sarohpun keluar dan membukakan pintu serta mempersilahkan aku masuk. Akupun masuk dan menemuinya setelah aku memarkirkan sepeda motorku di halaman rumah itu. Aku bersalaman dengannya dan mengamatinya. Karena ini pertama kali aku bertemu dengannya yang setelah sekian lama aku berkomunikasi dengannya lewat sms. Ia aku nilai cantik dan aku berusahanya mengajaknya bicara dengan kami duduk di depan rumah. Aku disudut pot bunga dan ia berada di depan garasi. Aku yang banyak bicara dari pada dirinya. Saat aku Tanya segala sesuatu yang pernah ia tanyakan ia merasa bingung untuk ngomongnya. Grogi katanya saat aku temui. Tidak lama berselang dari kami berbicara, datanglah majikan Saroh dengan anak dan keponakannya. Aku bermain dengannya dan iapun sangat aktif dan senang bermain denganku. Kami bermain lipat kertas dan aku buatkan pesawat mainan. karena sudah sore dan aku belum shalat ashar pula. Maka aku pamit pulang dan aku menitipkan sesuatu untuk nenek yang rumahnya berada di sebelah rumah Majikan Saroh yang hidup seorang diri. Aku tancap gas dan tak lama kemudian aku berhenti di sebuah mushalla untuk shalat ashar. Aku ambil air wudhu dan shalat sendiri karena shalat jamaahnya baru saja selesai. Sehabis shalat aku berencana mau pulang. Namun aku belum jadi pulang karena aku berbicara dengan tokoh masyarakat di situ dengan aktu yang cukup lama. Banyak sekali informasi yang aku peroleh serta ilmu dari bapak tersebut. Setelah percakapan cukup akupun langsung menuju ke arah Tulungagung lagi.  Dalam perjalanan karena ada sesuatu yang tak bisa aku tahan yaitu kepingin pipis maka akupun berhenti di sebuah masjid dan mencari kamar mandi untuk buang hajat tersebut. Karena tempat ibadah adalah tempat yang general.
Setelah buang air kecil akupun langsung meluncur kembali dan tak terasa adzan magrib hampir dikumandangkan. Aku telah sampai di kota Tulungagung dan aku berhenti di masjid searah dengan jalur ke radio Jossh. Aku shalat magrib di sana dan sms clarita serta Saroh lagi. Baru setelah shalat aku lanjutkan perjalanan pulang lewat Talun dan pasar Sambi. Di pasar Sambi aku berhenti untuk membeli sepatu di sebuah toko sepatu dan ternyata aku bertemu Anam dan temannya yang mau membeli sandal. Aku membeli sepatu sport dengan harga Rp. 50.000,- merk Droft. Usai itu aku menuju ke mushalla untuk melaksanakan shalat isya’ dan setelah itu pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar