PERNIKAHAN NIKMAH
DAN
PERTEKUANKU DENGAN ADIK SAROH
27
November 2010, Sehubungan dengan adanya aktivitas yang akan aku laksanakan pada
hari sabtu, minggu dan senin di Malang, maka pada hari jum’at seusai shalat
jum’at aku menuju ke rumah adik NIkmah Tulungagung yang akan melaksanakan
pernikahan pada hari sabtu akad nikahnya. Aku sms dia kalau aku akan datang
sesuai janjiku padanya beberapa hari yang lalu. Aku berangkat dengan
menggunakan sepeda motor dan baru berjalan
beberapa kilo meter dari rumah tepatnya di desa sumberjo, hujanpun turun dengan
derasnya. Sehingga aku harus berteduh terlebih dahulu. Aku berteduh disebuah
rumah dekat SD Sumberjo II dengan seorang bapak dan ibu. Namun kami tidak
saling menyapa. Sambil menunggu hujan reda maka akupun sms nikmah kalau disini
masih hujan dan iapun menyadari. Kemudian aku juga sms Saroh adik yang berada
di Tulungagung. Aku sms kalau mas punya waktu cukup akan ke sana. Dan iapun
memberikan alamatnya dan juga menyarankan agar aku berhti-hati. Hampir 30 menit
hujan tak kunjung reda maka akupun nekat berangkat dan berhenti sesaat di SPBU
untuk mengisi bensin motor. Baru sesudah itu berangkat lagi dengan kecepatan
lumayan penuh karena semakin ke selatan hujan semakin reda. Bahkan saat di
perbatasan antara Kediri – Blitar hujan reda. Akupun sempatkan diri
mengantarkan File Foto pernikahan adiknya Lia temanku. Setelah itu aku langsung
tancap gas menuju ke tulungagung lewat Tunjung- jati dan Wonodadi terus ke arah
Ngujang. Aku sesampai di Tulungagung
menyempatkan diri mampir kr took untuk membeli Pocari Sweat, Roti dan Amplop
untuk berjaga-jaga. Baru setelah itu aku
menuju ke rumah Nikmah yang berada di desa Ploso Kandang tepatnya Jalan masuk
depan STIKIP Tulungagung. Aku sempat mencari-cari rumahnya, namun akhirnya ketemu
juga dan aku langsung ke temu dengan Nikmah dan keluarganya.
Aku
bercakap-cakap dengannya sambil kadang bermain dengan keponakannya yang imut
dan lucu Shella namanya. Ketika aku sedang di rumah Nikmah adik Sarohpun
menghubungiku dan menanyakan sampai dimana aku saat itu. Akupun membalas kalau
masih dirumah nikmah dan akan segera ke sana. Maka pukul 15.10 WIB seusai makan
di rumah Nikmah dan mengambil gambar orang yang sedang mengaduk Jenang. Maka
akupun berangkat menuju ke rumah Saroh, tepatnya rumah dimana ia bekerja. Aku
berangkat dengan penuh harap kalau adikku ini orang yang sempurna sesuai dengan
apa yang dikatakannya yang selalu semangat dan penuh harapan. Aku kendarai
sepeda motor dengan kecepatan lumayan tinggi dengan terus melaju sesuai jalur
ke arah Trenggalek. Cukup lumayan jauh aku menempuhnya dan akupun berhasil
melewati jalan demi jalan hingga aku sampai di desa Karang Soko yang jaraknya
Kurang lebih 30 Km dari Tulungagung. Sungguh perjalanan yang menegangkan karena
jalan sempit dan harus berpapasan dengan truk dan juga bus serta jalan
berbelok-belok. Sesampai di Karang Soko aku menanyakan kepada adik Saroh lagi
tepatnya tempat ia kerja. Iapun membalas sms yang aku kirim dan memberitahukan
kalau tempatnya berada di depan SDN I Karang Soko dekat balai desa, rumah
tingkat 2 .
Aku
langsung bergerak menuju ke sana dan aku mendapatkan rumah yang dimaksud.
Sebelum aku masuk ke halaman rumah itu aku sms dahulu Saroh dan tak lupa
mengambil gambar rumah yang dimaksud. Sarohpun keluar dan membukakan pintu
serta mempersilahkan aku masuk. Akupun masuk dan menemuinya setelah aku
memarkirkan sepeda motorku di halaman rumah itu. Aku bersalaman dengannya dan
mengamatinya. Karena ini pertama kali aku bertemu dengannya yang setelah sekian
lama aku berkomunikasi dengannya lewat sms. Ia aku nilai cantik dan aku
berusahanya mengajaknya bicara dengan kami duduk di depan rumah. Aku disudut
pot bunga dan ia berada di depan garasi. Aku yang banyak bicara dari pada
dirinya. Saat aku Tanya segala sesuatu yang pernah ia tanyakan ia merasa
bingung untuk ngomongnya. Grogi katanya saat aku temui. Tidak lama berselang
dari kami berbicara, datanglah majikan Saroh dengan anak dan keponakannya. Aku
bermain dengannya dan iapun sangat aktif dan senang bermain denganku. Kami
bermain lipat kertas dan aku buatkan pesawat mainan. karena sudah sore dan aku
belum shalat ashar pula. Maka aku pamit pulang dan aku menitipkan sesuatu untuk
nenek yang rumahnya berada di sebelah rumah Majikan Saroh yang hidup seorang
diri. Aku tancap gas dan tak lama kemudian aku berhenti di sebuah mushalla
untuk shalat ashar. Aku ambil air wudhu dan shalat sendiri karena shalat
jamaahnya baru saja selesai. Sehabis shalat aku berencana mau pulang. Namun aku
belum jadi pulang karena aku berbicara dengan tokoh masyarakat di situ dengan
aktu yang cukup lama. Banyak sekali informasi yang aku peroleh serta ilmu dari
bapak tersebut. Setelah percakapan cukup akupun langsung menuju ke arah
Tulungagung lagi. Dalam perjalanan
karena ada sesuatu yang tak bisa aku tahan yaitu kepingin pipis maka akupun
berhenti di sebuah masjid dan mencari kamar mandi untuk buang hajat tersebut.
Karena tempat ibadah adalah tempat yang general.
Setelah
buang air kecil akupun langsung meluncur kembali dan tak terasa adzan magrib
hampir dikumandangkan. Aku telah sampai di kota Tulungagung dan aku berhenti di
masjid searah dengan jalur ke radio Jossh. Aku shalat magrib di sana dan sms
clarita serta Saroh lagi. Baru setelah shalat aku lanjutkan perjalanan pulang
lewat Talun dan pasar Sambi. Di pasar Sambi aku berhenti untuk membeli sepatu
di sebuah toko sepatu dan ternyata aku bertemu Anam dan temannya yang mau
membeli sandal. Aku membeli sepatu sport dengan harga Rp. 50.000,- merk Droft.
Usai itu aku menuju ke mushalla untuk melaksanakan shalat isya’ dan setelah itu
pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar