DAGING DI KERAJAAN SEMUT MERAH

Ketika malam takbir idul adha dikumandangkan, umat islam seluruh dunia merayakan hari raya idul adha/ hari raya qurban. Hari raya dimana seluruh kemenangan berada di tangan umat islam, hari raya dimana diharapkan berpuasa selama 1 + 3 hari. Dikeesokan harinya dilanjutkan shalat Idul adha dan tasyakuran yang biasanya tak terlupakan. Makan bersama-sama menikmati hidangan pagi. Baru usai itu melaksanakan acara ritual akbar yaitu penyembelihan qurban baik sapi maupun kambing.

Darah-darah berkecucuran ketika binatang qurban di sembelih dan kemudian disayat dikuliti serta diambil dagingnya. Gajih yang kurang berguna ada yang berserakan di pohon ataupun ditanah. Kesempatan besar bagi pesta kerajaanku (kata semut merah), dengan Semangat karena telah mencium baud aging maka sang ratupun memerintahkan agar turun dari kerajaan, dari kerajaan pohon. Dengan berbondong-bondong mereka turun dan kemudian membawa sedikit semi sedikit untuk dikumpulkan dikerajaan dan dinikmati bersama. Saling kerjasama satu sama lain dan penuh keriangan mereka lakukan. Mereka tahu kalau siang atau sore hari nanti akan turun hujan, sehingga segeralah dikumpulkan makanan tersebut.

Benar ketika kami hendak selesai melakukan proses akhir hewan qurban yaitu pembagian daging. Hujan turun dengan sedikit malu namun pasti dan membuat kami sempat kewalahan. Namun bagi sang semut merah merasa senang karena kini bisa berpesta meskipun hujan turun membasahi kerajaannya. Makan sekenyangnya, bersendagurau, dan pestaaaaaaaaaaaaa bersama. Horeeeee………………..horeeeeeeeeeeeeeeee……………………hore.

Kenyang…………………………………….puas…………………………..mantap………………………………

Terima kasih Tuhan……………………kau telah turunkan hari besar yang engkau berikan.

Esok kami akan mencari lagi makan daging untuk kerajaanku.karena engkau masih memberi waktu  3 hari lagi.