STRESS FIKIRANKU
Hari-hariku aku lalui dengan penuh
aktifitas yang banyak menyita waktuku untuk terus berfikir dan berkarya. Aku
menjadi Pembina pramuka, kuliah, bekerja di kebun, di kantor ataupun apapun aku
lakukan. Usaha-usaha berusaha aku bangun agar aku bisa menghidupi hidupku dan
membantu keluargaku, siang malam aku berdoa semoga kemudahan selalu
menyertaiku. Puji syukur Alhamdulillah allah memberikan kemudahan dalam
memperoleh kerja ataupun apa yang aku mau dan allah selalu membukakannya ketika
aku membutuhkannya. Namun, entah apa yang salah. Aku masih merasa sangat kurang
satu yang mengganjal di diriku. Ya kurang satu hal yang sangat menyiksa hatiku,
menyiksanya bahkan lebih perih daripada diiris dengan pedang ataupun dibakar
api yang membara. Sejak aku merasakan pubertas pertama, sejak saat itu aku
berusaha menanamkan rasa cinta kepada wanita yang aku suka, mulai dari teman
sekelasku, adik kelas maupun kenalanku yang jauh di sana.
Sudah lebih dari 30 anak mungkin
sudah aku coba untuk mengungkapkan kata perasaanku yang menginginkan kehangatan
kasih sayang dan cintanya. Berulang kali aku kecewa dengan apa yang aku
harapkan itu. Mereka sempat mengagumi akan apa yang menjadi prinsipku dan apa
yang menjadi tujuanku. Namun ketika aku mengatakan aku ingin hidup bersamanya.
Bukan cinta yang aku dapatkan, namun ucapan “maaf aku sudah punya pacar, aku
belum mau memikirkan kesana, aku masih kecil, aku melilih yang lain dan segala
akunya yang merupakan penolakan yang sangat memukulku. Aku sempat berfikir
untuk apa aku kerja kalau terus begini, untuk apa aku hidup kalau terus
tersiksa. Kemanapun aku cari cinta itu, sampai ke trenggalekpun berusaha aku
cari, namun apa daya hati tak mampu meraih cinta darinya. Yang ada hanyalah “
mas aku udah ada yang punya”
Sedih sekali perasaanku, aku gundah
dan tak bisa tidur dengan nyenyaknya. Aku tak bisa berfikir jernih, dan
kemarahaan selalu menghantuiku, rasa ingin meluapkan kepada seseorang yang
mengusik perasaanku saat itu juga. Ingin ku hancurkan tembok atau apa yang ada dihadapanku
karena aku tak kuasa menahan emosiku. Meskipun puasa tuk berusaha
mengendalikanku. Cinta sangat menyakitkanku, tak sebanding dengan kata pujangga
“ cinta itu indah, cinta itu asyik. Tapi kenapa cintaku sangat sakit?” kenapa ,
kenapa?
Tuhan, kalaupun aku menuntut pada-Mu
aku tak kuasa karena Engkaulah pemilik segalanya.
Tuhan kalaupun aku mengingkari akan
kebesaran-Mu Engkaupun akan murka padaku.
Tuhan
kalaupun aku membenci-Mu, maka Engkaupun akan lebih membenciku
Tuhan, hanya pada-Mu aku berharap dan memohon.
Berikanlah hamba-Mu ini cinta yang
kau janjikan
Cinta wanita shaleha yang hamba
impikan.
Janganlah Engkau jadikan cintaku
seperti Laila Majnun yang mati dengan kesedihan
Hamba pasrah pada-Mu Ya Allah
Bukakanlah kebagaiaan untuk hamba-Mu
yang merindu cinta kaum hawa-Mu
Karena cinta yang tak pernah
terbalas, tak ku sangka akan berdampak jauh sekali didiriku. Aku tak bisa
melaksanakan amal baktiku tuk menyumbangkan darahku tuk yang membutuhkan,
kerana tekanan pikiran yang membuat tekanan darahku tidak karuan. Turun drastis
karena pikiranku itu. Semoga apa yang menjadi curahanku Engkau dengar ya Tuhan,
Engkau bukakan hati wanita shaleha, Engkau cukupkan nikmat pernihan untukku.
Istri shaleha yang mencintai hamba-Mu dan hamba-Mu mencintainya sampai ajal
yang memisahkannya.
Kediri, 4 Juni 2011
Orang yang merindu cinta.
abinaabdi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar