Entri Populer

bahasaku bahasa .........

Bahasaku adalah bahasa yang aku mengerti dan aku berharap orang lainpun mengerti. susah memang memahami bahasa bila kita tidak mengenalnya. amati kehidupan, maka kamu akan menemukan bahasa sejati. bahasa sanubari dan ekspresi


Agustus 03, 2015

TERKADANG AKU IKUT PERANG



Meskipun perang dunia 2 telah berakhir, namun sisa-sisa dari kejadian tersebut masih membekas dalam kehidupan sekarang ini. Blockade-blokade dan juga hokum-hukum rimba masih tetap berjalan. Meskipun dalam penerapannya jauh berbeda tappi caranya serta hasilnya hamper sama. Disini aku terkadang ikut dalam perang dunia ketiga antara atasan dan bawahan dan anak didik. Di satu pihak aku berperan sebagai tentara suatu pertahanan Negara yang harus patuh pada atasan dan di sisi lain aku sebagai rakyat kecil yang harus ikut membela rakyat kecil lainnya yang tertindas akibat kesewenangan seorang atasan yang berkuasa.
Terkadang aku diombang-ambing oleh beberapa pilihan, jika aku memihak pada atasan aku akan dikucilkan oleh sesame rakyat. Sedangkan bila aku ikut rakyat, aku akan kehilangan pekerjaan dan penghidupan untuk menyambung masa depan. Hampir tak ada pilihan.  Maka dalam perang dingin ini aku lebih suka sebagai tentara rakyat yang tetap mengabdi kepada atasan. Maksudnya sebagai tentara aku hanya dapat memberikan informasi tentang kejadian apa yang ada pada pemerintahan dan bagaimana mengolah pemerintahan yang ada hingga rakyat nantinya mampu mengadakan perlawanan ketika-atasan-atasannya melakukan penyimpangan yang berlebihan
Dengan bukti yang otentik dan relevan serta saksi-saksi yang kuat, suatu saat nanti rakyat dapat menggugat dan meminta pertanggungjawaban atasan. Bahkan dapat juga melengserkan jabatannya. Tak perduli raja, presiden, menteri, kepala Negara, kepala sekolah maupun kepala RT pun apabila ada yang tidak beres dengan tugas yang diembannya dapat dengan segera rakyat menggugatnya dan melengserkannya. Demi kebenaran dan kemakmuran semua apa salahnya bila tentara ikut menggulingkan pemimpinnya yang semena-mena. Aku sering mendengar dari anggota parlemen yang langsung berada di bawah pimpinan ternyata di balik itu punya ambisi ingin tahu lebih jauh bagaimana keadaan negaranya terutama mengenai hal keuangannya yang sangat vitas bagi kemaslahatan dan kemakmuran rakyat semua, bukan hanya untuk kepentingan keluarga dan family pemimpin saja.
Kritik pedas yang membangun sangat diharapkan rakyat dan atasan seharusnya memahami dan menjalankan tugas sesuai dengan harapan rakyat semua. Terutama menyangkut tentang pendidikan.

                Karya : Abina Andi/ Slamet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar